Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Hujan di Langit Mei

7 Mei 2021   20:14 Diperbarui: 7 Mei 2021   20:22 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar Puisi: Hujan di Langit Mei dari freepik.com

Aku tidak pernah dendam pada hujan
yang sudah menjadi saksi pertemuan kita
di bawah payung biru langit
lalu menjadi saksi pertengkaran penghabisan kita.

Tariannya meluruhkan air mata
menyapunya bersama genangan air
di atas jalanan.

Aku tidak pernah dendam pada hujan
yang mengguyur jalan-jalan kenangan
menghapus semua cerita cinta kita di sana.

Kali ini hujan menari lagi di langit Mei
aku ingin ikut menari bersamanya
tapi aku sudah lupa bagaimana caranya sejenak bergembira
sampai terdengar suaramu
"Hujan ini membuatku mengingatmu," di ujung telepon.

Hujan ini,
aku sekali lagi membelanya,
"Bukan karena hujan. Tapi karena kita masih saling mencintai,
hanya terlalu egois untuk mengatakannya."

Dan sampailah kita di sini
di persimpangan jalan kenangan.

Hujan jatuh malu-malu
dan aku mengulurkan payung biru langit untuk memayungi kepalamu. 

--- 


kota daeng, 7 Mei 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun