MA dan KA, antara Kemauan dan Keengganan Berubah dan Bebenah
24 Mei 2016 15:35Diperbarui: 24 Mei 2016 15:3925116
Kita masih ingat beberapa waktu lalu kalau menjelang mudik begini telah stres membayangkan kereta api. Penumpang saling berebut, naik lewat jendela, bahkan ada ironi yang dikedepankan kala itu, mengusung gerbong sapu jagad yang tidak ada bangku, lampu, dan pokoknya kotak sabun yang penting bisa mengangkut penumpang. Kereta lokal juga tidak jauh berbeda. Naik di atap, jatuh karena tersengat listrik, jatuh karena terpeleset masih saja bangga dan tidak ada pembenahan. Itu semua sudah berubah.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.