Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Artikel Utama

Secangkir Kopi untuk Jomlo

6 Agustus 2020   01:56 Diperbarui: 7 Agustus 2020   19:26 225 40
Tubuh secangkir kopi itu masih panas. Ia terlahir dari senja yang mengejan kenangan sekuat tenaga. Sementara petang sebagai ayahnya hanya mondar-mandir memanggul cemas. Tentu kehadiran secangkir kopi ini menjadi harapan banyak orang.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun