Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Gang Kelinci

19 April 2024   08:18 Diperbarui: 19 April 2024   08:23 97 8
Gang Kelinci

Teringat lagu gang kelinci? Ternyata di sekolahku ada juga gang kelinci. Gang tempat keluar masuk teman-teman kesekolah atau pulang. Gang ini juga satu-satu nya jalan untuk le kantin. Pokoknya gang ini lengkap tugasnya.

Dan bagi Boy, gang kelinci ini melahirkan kenangan indah buatnya Mengapa tidak, karena di gang ini buku catatan itu mengawali cintanys pada Dewi. Teman seangkatan di sekolah, tapi beda jurusan.

Di hari itu, Boy cepat-cepat berangkat sekolah karena bangun agak siang. Maklum hari itu adalah hari senin. Seperti biasa setiap hari senin dilaksanakan upacara bendera di sekolah.

Sesampai di sekolah, tepatnya di gang kelinci terlihat seorang siswa perempuan di depan keburu-buru. Hingga ia tidak sadar buku catatannya terjatuh. Antara ragu dan tidak Boy mengambil saja buku catatan itu dan dimasukkan ke dalam ransel.

Syukurlah Boy tidak terlambat masuk barisan. Upacara bendera berlangsung kidmat. Kurang lebih 20 menit sudah selesai.

Kamipun bubaran masuk kelas masing-masing. Sebelum pelajaran IPA dimulai, Yanto masih sempat bicara dengan Boy.
"Boy, kamu hampir terlambat tadi ya."

"Kok kamu tahu?" Sergah Boy sambil menggertak Yanto.

"Tahulah. Aku lama menunggu. Pasti kamu janjian sama Yuli."

"Ah, Yanto. Sok tahu kayak detektif saja. Udah kita belajar. Tuh lihat Bu Padmi udah datang.

Yanto kemudian ngeloyor menuju meja duduknya. Sementara Boy masih kepikiran jangan-jangan Yanto akan jadi sumber masalah dari buku catatan itu.

Benar saja, ketika jam istirahat Boy menikmati teh hangat di kantin. Disitu sudah ada Yanto, Doni, dan kawan lainnya. Yanto langsung nembak Boy.

"Boy..., ada kabar buruk. Yuli kehilangan buku catatan IPA. Dia sibuk mencari karena sebentar mau ulangan." Kata Yanto sambil makan pisang goreng.

Boy jadi salah tingkah. "Apa hubungannya dengan Aku?  Kan kita sama-sama tadi ulangan juga."

"Ndak, sih. Siapa tahu kamu menemukan. Perkiraan bukunya jatuh saat sedikit berlari tadi."

"Trus..." sergah Boy, biar tidak terpojok. Dia juga deg-degan karena Yanto biasa gitu. Kalau tidak sampai terpojok tidak akan berakhir.

"Nggak sih, kamu cepet tersungging yaa...," kata Yanto sambil ketawa. Dan jam istirahat sudah berakhir.

Tidak terasa jam pulang sekolah sudah terdengar. Boy masih menyimpan kebimbangan bagaimana dengan buku itu. Siapa yang punya dan bagaimana cara mengembalikan karena sudah terlanjur dia bawa?

Bagaimana nasib buku catatan itu?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun