Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Menyingkap Tabir Materialisme dan Hedonisme Para Artis Zaman Kini

11 Maret 2013   13:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:58 690 0

“Gak ada uang yang penting ngumpul.” Budaya ngumpul-ngumpul baik yang buka-bukaan maupun tertutup menjadi tradisi masyarakat indonesia. Berkat sumpah pemuda dan semboyan "bhineka tunggal ika", prinsip prosedural dari kegiatan ngumpul-ngumpul adalah lumrah bahkan menjadi gaya hidup masyarakat kita. Namun mata publik tercekok, ketika Rafi Ahmad dan kawan-kawannya kedapatan ngumpul yang tidak sekedar ngumpul, tetapi dibarengi pesta obat terlarang plus praktek maksiat yang tak terkuak sempurna di baliknya. Anehnya, kebanyakan mereka yang tidak sekedar ngumpul itu adalah artis. Artis berasal dari kata bahasa latin yaitu artes yang berarti sekelompok orang yang memiliki ketangkasan dan kemahiran dalam melakukan sesuatu dan menjadi figur publik. Bukan rahasia lagi bahwa di balik kemegahan nama seorang artis terdapat dunia lain yang sungguh memalukan. Ini semua akibat dari kedekatan seseorang pada hal materialistis dan hedonis.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun