Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Memperlakukan Pagi

22 Oktober 2018   20:02 Diperbarui: 22 Oktober 2018   20:20 241 5

Aku jemput kau. Di terminal bus antar kota. Tempat pertama kita berjumpa. Sekaligus tempat terakhir, sebelum kita sepakat lepaskan sua.

Dulu. Aku dan kau sama-sama keras kepala. Memperlakukan pagi tidak dengan hati-hati, hanya supaya dapat sarapan, sekaligus alasan.

Segelas jeruk hangat, dua lapis roti mentega, ditanak matahari. Cukup bagiku untuk mengatakan, pagi sangat baik hati. Tak cukup bagimu, karena kau lebih menghendaki sandwich isi mimpi.

Senyummu yang tertinggal di perapian, ketika kau menyeduh kopi, juga bekas bibir pada cawan. Cukup sebagai alasan bagiku untuk mengatakan, kau membuatku jatuh hati. Tak cukup bagimu, karena kau lebih menyukai aku patah hati.

Aku pergi, kau pun melarikan diri.

Kini. Kita berjumpa lagi. Bersama-sama sarapan pagi. Tapi sama-sama tak keras kepala. Karena kita tahu persis selanjutnya apa. Jika kita melakukan hal yang sama.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun