12 September 2018 23:06Diperbarui: 12 September 2018 23:354056
Kita duduk berhadapan. Di depan perapian yang apinya nyaris padam. Kau menikmati sisa-sisa kehangatan dengan senyuman lebar lalu melempar kerling samar pada langit yang birunya memudar. Sementara aku mulai terjangkiti gigil dengan lutut gemetar kemudian berusaha sekuat tenaga menyambar kerlingmu agar tak sampai pada langit yang mulai terbakar.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.