Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ruang Kelas

Sense Of Belonging dalam Organisasi Kemahasiswaan

26 April 2021   23:00 Diperbarui: 26 April 2021   23:38 159 0
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh dan salam sejahtera untuk teman-teman pembaca.  Hai, Perkenalkan saya Miftahul Janna dari fakultas Farmasi Universitas Hassanudin. Pada artikel kali ini saya akan membahas tentang betapa pentingnya 'Sense of Belonging' dalam sebuah organisasi. Sebelum mengetahui mengapa pentingnya sense of belonging dalam sebuah organisasi, maka ada baiknya kita memahami dulu bagaimana sistem dan definisi dari Sense of Belonging tersendiri.

Secara harfiah sederhana Sense of Belonging adalah Rasa memiliki akan sesuatu.  Dalam rasa memiliki ini beberapa melibatkan energi simpatik dan kekerabatan yang erat pada suatu organisasi, maupun ikatan tertentu. Selain itu bilamana didapati Sense of belonging yang terdiri dari sekumpulan individu-individu yang terdapat dalam sebuah organisasi, mereka akan saling memperhatikan satu sama lain. Sehingga mendorong adanya tekanan keinginan untuk lebih giat berpartisipasi di dalamnya.

Sense of belonging yang kuat juga akan memberikan kesediaan upaya menginternalisasi nilai-nilai organisasi ke dalam bagian diri mereka. Singkatnya, sense of belonging adalah rasa memiliki dari diri seseorang. Kendati demikian, rasa memiliki yang hadir bukan bertujuan untuk menguasai suatu hal, melainkan rasa memiliki yang dimaksud yaitu, rasa menikmati kesempatan dengan berkontribusi, dan bertanggung jawab dalam sebuah kelompok maupun organisasi yang dikendalikan.

Seumpama manusia yang menggantungkan kelangsungan hidup secara mutlak di sisi sosial, Sense of belonging adalah suatu ilmu yang secara tidak sadar sudah sejak dini terpakai.  Dalam artian terdapat rasa yang erat manakala memiliki suatu kelompok atau organisasi dalam kepribadian karakter semasing anggotanya. Tentu sense of belonging adalah salah satu kebutuhan dasar bagi senyawa. Selain itu dinyatakan, bahwa sense of belonging juga berlaku sebagai pembentuk identitas dalam seluruh sikap individu serta sebagai motivasi agar dapat meyakinkan berpartisipasi dalam kelompok apapun.

Sedangkan organisasi merupakan wadah, gagasan kuat yang terpimpin, terkendali, terencana. Organisasi difungsikan sebagai salah satu tempat dimana para mahasiswa dapat berkumpul dalam lingkup, kemudian bebas bertukar pikiran satu sama lain, saling bekerja sama untuk mencapai tujuan kemenangan bersama. Ada berbagai macam organisasi yang biasanya ada di suatu Universitas. Tentu saja untuk bisa masuk ke organisasi tersebut harus disesuaikan dengan minat dan bakat dari mahasiswa. Pentingnya berorganisasi bagi mahasiswa ini karena dengan berorganisasi mahasiswa mendapatkan banyak manfaat, relasi, ilmu dalam ilmu, dan bilamana mahasiswa bermalas-malasan, mereka akan merugi.

Dengan berorganisasi, kita dapat memperoleh jawaban-jawaban yang tidak pernah sempat kita tanyakan di satu agenda kelas, memperluas tingkatan wawasan pengetahuan, belajar manajemen waktu, manajemen organisasi, public speaking, membentuk pola pikir yang jauh lebih baik bagi mahasiswa, serta masih banyak lagi.

Namun untuk bisa mendapatkan serangkaian manfaat tersebut tidaklah mudah, karena apabila dalam sebuah organisasi jika tidak ada 'Sense of belonging', kerjasama yang dilakukan tidak sepenuhnya berjalan dengan paripurna, dimana tidak ada dorongan dalam benak individu untuk berkecimpung membantu dalam menggapai tujuan resolusi bersama, rasa memiliki yang kurang tepat. Selain itu apabila tidak adanya sense of belonging dalam sebuah organisasi, maka nilai-nilai organisasi tersebut tidak dapat kita rengkuh, tentu saja banyak kendala mengenai rancangan-rancangan yang dibubuhi semangat sejak mula.

Diingatkan lagi itu dikarenakan manusia adalah makhluk senyawa sosial yang memiliki perasaan ingin diterima, dan hal tersebut merupakan hal yang wajar. Kebutuhan akan penerimaan itu berlaku dimana saja, di tempat kerja, di lingkungan, di suatu hubungan, termasuk di dalam organsasi. Organisasi selalu memiliki sistemnya sendiri, sehingga ketika pertama kali masuk. Seorang mahasiswa akan dipaksa untuk dominan beradaptasi. Ketika proses beradaptasi ini berjalan. Lantas sepakat rasa memiliki terhadap organisasi pun mulai tumbuh mengakar.

Tentu saja hadirnya sense of belonging dalam selutuh diri individu yang berorganisasi tidak dapat muncul sendiri. Organisasi juga harus memfasilitasi hal dasar tersebut, secara tidak langsung ia mulai merasa menjadi bagian besar di dalamnya. Lalu ia akan melihat kondisi sekitar dan mencari cara untuk bisa diterima. Usaha yang di lakukan orang yang apabila dihargai, akan menimbulkan rasa haru dan empati pada organisasi dan orang yang menempati ruang di dalamnya. Sehingga terbentuklah sense of belonging dalam dirinya.

Sense of belonging dalam diri anggota organisiasi, tentu saja akan memberi dampak positif pada kehidupan organisasi, ia berhak dijadikan sebagai kendaraan untuk lintas kreativitas dan profesionalitas kerjasama anggota organisasi tanpa terkecuali. Karena rasa memiliki akan menumbuhkan detak kegigihan kerja yang tinggi, profesional dan optimal.

Segala akan berlaku hal sebaliknya jika dalam organisasi tidak memiliki sense of belonging maka akan timbul perasaan dikhianati ketika usaha peluh dari satu dua individu tidak diakui. Sehingga terbentuklah perasaan tidak nyaman yang bila dibiarkan akan menjadi wabah penyakit yang merusak sistem organisasi itu sendiri.
Perlu dipahami Sense of Belonging juga memiliki aspek. Apa saja aspek yang terdapat di segi kali ini?

Menurut Anant (Anggraeni, 2017) sense of belonging memiliki penekanan pada dua aspek utama, yaitu :
1. Memiliki pengalaman akan penghargaan dari sebuah keterlibatan.
2. Merasakan kecocokan sebagai bagian atau anggota dari sebuah kelompok.
Sedangkan menurut Hagerty, Sauer dan Patusky (1992) mendefinisikan kembali aspek sense of belonging dan antecedent dari sense of belonging yaitu :
1. Aspek sense of belonging yaitu,
(a) Valued involvement merupakan pengalaman seseorang terkait perasaan dihargai, diperlukan/dibutuhkan, serta perasaan diterima;
(b) fit, yaitu persepsi bahwa karakteristik yang dimiliki seseorang telah sesuai dengan sistem atau lingkungan dimana dirinya berada.
2. Antecedent atau pelopor sense of belonging merupakan keseluruhan peristiwa yang terjadi sebelum munculnya sense of belonging. Adapun antecedent dari sense of belonging meliputi:
(a) Energy for involvement (Kekuatan untuk merasakan keterikatan);
(b) Potential and desire for mesaningful involvement (Potensi dan hasrat untuk memaknai keterikatan);
(c) Potential for shared or complementary characteristic (Potensi untuk berbagi dan melengkapi karakter).

Selain aspek aspek dari Sense of Belonging juga terdapat Faktor-Faktor yang akhirnya mempengaruhi Sense of Belonging itu sendiri dimana Zhao et al (2012) menjelaskan jika terdapat tiga hal yang mempengaruhi sense of belonging, yaitu:
A. Kepercayaan pada anggota lain
Kepercayaan yang tersemat pada anggota lain merupakan faktor unggul untuk mengukur kurva keberhasilan virtual communities, yang dapat di ukur dengan seberapa banyak partisipasi anggota maupun virtual communities sendiri. Artinya, ketika individu mempercayai seseorang virtual communities dan anggota lain, maka individu cenderung lebih terlibat dalam virtual communities serta dalam berinteraksi dengan anggota lain.
B. Familiaritas atau keakraban antar anggota
Familiaritas merupakan sejauh mana jarak masing-masing individu mengetahui peranan satu sama lain. Hal ini dapat di bangun melalui interaksi. Keakraban dapat membuat individu cenderung percaya begitu saja tanpa berpikir panjang dan memeriksa kebenaran atau keadaan yang sebenarnya terjadi. Keakraban juga dapat menghasilkan ketidakpastian yang lebih rendah dan kepercayaan yang lebih tinggi dalam hubungan jangka panjang.
C. Kesamaan persepsi pada organisasi
Dalam hal ini kesamaan yang dirasakan mengacu pada karakteristik umum,  seperti minat, nilai, dan tujuan yang dirasakan antara anggota organisasi. Pada dasarnya orang berkumpul atas kepentingan bersama atau tujuan bersama dan berbagi pengalaman.

Adapun manfaat sense of belonging menurut Jones (Muhaeminah, 2015) antara lain mencangkup:
A. Ketercapaian manfaat fisik
Manfaat fisik antara lain meningkatkan fungsi neurologis, meningkatkan resistensi terhadap penyakit, serta secara umum memiliki fungsi fisik yang lebih baik.
B. Manfaat psikologis
Fungsi psikologis antara lain ketercapaian seluruh kesehatan mental seperti self efficacy, self esteem, kurangnya level stress dan depresi, kurangnya kecemasan, coping yang baik, kemampuan beradaptasi dengan lingkungan memiliki komunitas dan lingkungan yang lebih sehat, meningkatkan prestasi dan motivasi, intelektual dan kognisi yang lebih tinggi.

Sedangkan menurut Hagerty et al (1992) manfaat dari sense of belonging, yaitu:
A. Keterlibatan psikologis, sosial, spiritual atau fisik. Keterlibatan psikologis, sosial, spiritual atau fisik ini muncul karena manusia ingin memiliki perasaan diterima di perusahaan tempatnya bekerja.
B. Atribusi yang penuh bermakna bagi dirinya atas keterlibatan yang ada. Hal ini berkesinambungan dengan adanya keterlibatan psikologis, sosial, spiritual, atau fisik yang dilakukan.
C. Fortifikasi atau meletakkan dasar fundamental untuk respon emosional dan  perilaku. Dalam hal ini, sedikit lebih mengarah pada bagaimana perusahaan atau organisasi memiliki manajemen yang baik terhadap anggota memiliki respon emosi dan perilaku yang selalu positif terhadap perusahaan atau organisasi.

Cukup sampai disitu dampak-dampak maupun manfaat yang dapat kita lihat. Sedikit tambahan berdasarkan contoh pengaplikasian Sense of Belonging dalam organisasi yaitu pada Angkatan 2019 Farmasi Universitas Hassanuddin. Tentu saja untuk membangun organisasi yang lebih baik, di perlukan sense of belonging dalam diri individu yang berpaut erat pada sebuah organisasi aktif. Dapat kita kita lihat pada rekan-rekan mahasiswa yang berproses atau terlibat turun dalam organisasi seperti KEMAFAR-UH. Dimana mereka memiliki sense of belonging yang tinggi, sebelum itu perlu jumlah besar pemahaman dahulu bagi organisasi seperti apakah  KEMAFAR-UH terrsebut. KEMAFAR-UH merupakan sebuah organisasi untuk membentuk mahasiswa menjadi insan yang beriman, bertakwa, berwawasan, dan berjiwa sosial.

Dalam organisasi KEMAFAR-UH telah memiliki rasa kekeluargaan yang tinggi, memberi pemahaman untuk memecahkan masalah-masalah terperinci, dan memiliki UKM sebagai wadah mengembangkan minat dan bakat seseorang sehingga dapat meningkatkan sense of belonging tepat dalam diri seseorang.

Rasa memiliki atau sense of belonging didapatkan dengan memulai mengenal siapa diri kita, empati atau rasa kepedulian, dan melibatkan diri dalam pengambilan suatu besar kecilnya keputusan, serta menciptakan prinsip. Sense of belonging memberikan dampak positif pada seseorang dalam berorganisasi.

Sekian kiranya upaya penjelasan tentang ilmu Sense of belonging dalam aspek keorganisasian mahasiswa. Saya berharap bahwa selain mahasiswa, siapapun manusia dapat mengait jaringan komunikasi secara tinggi. Komunikasi adalah tali silahturahmi paling mudah terjalin setiap durasi putaran bumi. Karena selain saling menghargai satu sama lain, kita butuh penyokong integritas dari jiwa-jiwa sekitar. Jangan sampai terlalu asyik mengerjakan proyektivitas mandiri melupa hakikat manusia. Manusia adalah bahu bagi manusia lain. Manusia tidak dapat disebut sebagai manusia apabila ia hanya mengedepankan egoisme dalam celah paradigmanya yang berantakan. Saling memberi feedback adalah cara mengaplikasikan sense of belonging paling cermat dan menghasilkan generasi hebat.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun