Aku yang dulu bersama kalian
Dalam suka dan cita saja
Ada canda dan juga tawa
Kemanapun pergi selalu bersama
Aku bukanlah yang dulu kalian buli
Dan bukan yang selalu nyinyirin
Padahal aku yang simpatik
Pada kalian sepenuh hati
Tanpa rasa iri dengki
Aku yang selalu di remehkan
dan juga hinakan
Entah apa yang kalian fikirkan
Mungkin saja karena paktor kemiskinan
Karena itu yang selalu kalian tanyakan
Bagai menikam dari belakang
Pertemanan dengan penuh kepura-puraan
Tapi tak mengapa
Aku hanya bisa diam
Juga tidak ada rasa dendam
Namun aku hanya mengingatkan
Bahwa apa yang telah kita tanam
dalam kehidupan
Pasti akan kita tuai hasilnya
Kini telah terbukti
Orang yang kalian buli
Kini berada pada derajat yang tinggi
Atas kuasanya sang Illahi robbi
Jadi janganlah bersedih hati
Bila kita di buli, di caci maki dan di iri dengki.