Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Membela Filosofi Libertarian

25 Januari 2015   09:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:25 76 0
LPM Arena, 20 Januari 2015



[caption id="attachment_393096" align="aligncenter" width="150" caption="http://www.rogerebert.com/reviews/the-conspirator-2011"][/caption]

Apa hendak dikata ketika seseorang yang kita cintai dituduh sebagai dalang sebuah pembunuhan berencana – hukumannya, jika bukan mati, penjara seumur hidup? Kita bisa saja meluapkan emosi kepada siapa dan apapun yang ada di sekeliling kita. Ini sebentuk reaksi terhadapnya. Tetapi, emosi yang kita luapkan itu, sungguh tidak akan pernah cukup, dan jauh lebih tidak akan berarti apa-apa, bagi kita ataupun untuk dia yang kita cintai. Berserah? Bisa jadi itu yang paling mungkin bisa kita perbuat.

Semua orang tentu tidak akan ada yang menghendaki pengalaman yang demikian. Semua bahkan akan bertarung nyawa demi menjaga seseorang yang dicintainya. Tetapi bagaimana ketika kondisi itu berlaku pada yang sebaliknya? Jelas ini akan berbeda. Tidak cukup hanya dengan senyuman, histeris kegirangan pun seketika akan meluap. Lagi-lagi, semua itupun tidak akan cukup.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun