Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Pacaran Tidak Selamanya Indah

30 Oktober 2017   23:41 Diperbarui: 31 Oktober 2017   00:13 886 0
Dalam  setiap kehidupan  pasti  ada  saat dimana kita ingin  merasakan  mencintai  dan dicintai . Keinginan tersebut bukanlah  hal  yang  aneh  kita rasakan ,  karena hakikatnya keinginan  itu  ialah  hal yang manusiawi  karena  kita ini  mahluk sosial. Seperti fenomena pada anak-anak masa kini , untuk menunjukkan eksistensi mereka dalam hal mencintai , mereka sering menyatakkan cinta kepada lawan jenisnya , dengan kata-kata  itu  mereka berharap ada balasan perasaan yang diberikan oleh si lawan jenisnya itu . Bila lawan jenis nya itu membalas dan sama-sama mencintai , terkadang  mereka  merasa  sama,  senasib , seperjuangan dengan balutan  sebuah  ikatan  yang dinamakan pacaran .

Pacaran  ini apabila dilakukan hanya sekedar  memang untuk mencintai orang yang mungkin hanya sementara  kita sayangi , dilakukan dengan cara-cara yang baik,  yang tidak melanggar norma, baik agama maupun norma yang ada dalam  masyarakat. Bisa saja hal ini membuat dua orang  yang  berpacaran  itu  akan  menjadi  lebih baik, akan bersemangat dan akan timbul perasaan  menyayangi bukan  hanya ke pacarnya saja ,  tapi  ke semua orang .

Naah  sedangkan  jika ada  orang  yang  berpacaran ,  kemudian  mereka merasa bahwa setelah  saya  menyatakkan cinta dan  si  lawan jenis juga merasa bahwa dirinya telah dicintai dengan sepenuhnya , serta merasa bahwa mereka berhak dan bebas melakukan apa saja karena telah  sama-sama  mencintai dan menyayangi ,  inilah hal yang bisa membuat hancur kedua pasangan itu . Hancur yang dimaksud disini sangat banyak ,  mungkin bisa hancur hubungan baiknya dengan teman-temannya, bisa hancur  hubungan dia dengan keluarganya , bisa hancur  hubungan dia dengan orang-orang di sekelilingnya dan  yang  paling parah  dia bisa hancur  hubungan dengan Tuhan-Nya. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun