Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Aku Ingin Melihat Mentari Tersenyum

19 Maret 2022   12:41 Diperbarui: 19 Maret 2022   12:49 377 22

Aku Ingin Melihat Mentari Tersenyum

Hari ini aku mulai berani duduk di kasur dengan menjuntaikan kakiku. Aku ingin melihat matahari tersenyum. Menatap dedaunan hijau yang sanggup memanjakan  mata. Bias cahaya menyelusup ke kamar.

Aku  ingin mentari memelukku agar sekujur tubuh menghangat dan menyegarkan kaki yang sedang cidera. Sungguh benar-benar ingin bermain bersama mentari dan bunga-bunga di taman. Mereka menyegarkan jiwaku. Memberi aku harapan bahwa derita ini takkan lama.

Aku bersyukur semenjak kemarin sudah bisa buang air besar ke kamar mandi dengan bantuan belahan jiwa tercinta. Perlahan-lahan aku pasti bisa melakukan beberapa hal yang selama terbaring tak bisa kulakukan.

Kakiku berangsur-angsur membaik, setiap hari dengan sabar dilatih agar semakin sehat dan kuat. Dorongan semangat untuk pulih dari suami tercinta beserta buah hati. Yang tidak merasa geli dan jijik ketika aku ingin buang air besar dan kecil. Semua siaga. Perawatan penuh cinta dari yang terkasih. Membuat aku ingin cepat-cepat pulih. Bisa berjalan lagi dengan sempurna.

Bisa menggunakan kaki untuk berjalan dan berlari terlebih beraktivitas. Aku rindu pada anak-anak bangsa. Terlalu lama aku meninggalkan mereka. Ada perasaan bersalah menyelinap di jiwa. Inginku segera hadir bercengkrama dengan mereka. Belajar bersama untuk meraih impian.

Sampai terbawa dalam mimpi, bahwa aku sudah ada di tengah-tengah mereka. Berjalan menggunakan kaki sendiri tanpa alat penyangga.

Aku terbangun pagi hari, ternyata itu hanya mimpi. Kekecewaan itu hadir, hati dihinggapi beribu pertanyaan. Sampai kapankah berakhir?

Sabar , sabar, sabar , aku ingat dokter ganteng itu berucap.


Erina Purba

Bekasi, 19032022


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun