Mohon tunggu...
Lesterina Purba
Lesterina Purba Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Hidup hanya sebentar perbanyaklah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Ingin Melihat Mentari Tersenyum

19 Maret 2022   12:41 Diperbarui: 19 Maret 2022   12:49 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://pin.it/DsoGdPt


Aku Ingin Melihat Mentari Tersenyum

Hari ini aku mulai berani duduk di kasur dengan menjuntaikan kakiku. Aku ingin melihat matahari tersenyum. Menatap dedaunan hijau yang sanggup memanjakan  mata. Bias cahaya menyelusup ke kamar.

Aku  ingin mentari memelukku agar sekujur tubuh menghangat dan menyegarkan kaki yang sedang cidera. Sungguh benar-benar ingin bermain bersama mentari dan bunga-bunga di taman. Mereka menyegarkan jiwaku. Memberi aku harapan bahwa derita ini takkan lama.

Aku bersyukur semenjak kemarin sudah bisa buang air besar ke kamar mandi dengan bantuan belahan jiwa tercinta. Perlahan-lahan aku pasti bisa melakukan beberapa hal yang selama terbaring tak bisa kulakukan.

Kakiku berangsur-angsur membaik, setiap hari dengan sabar dilatih agar semakin sehat dan kuat. Dorongan semangat untuk pulih dari suami tercinta beserta buah hati. Yang tidak merasa geli dan jijik ketika aku ingin buang air besar dan kecil. Semua siaga. Perawatan penuh cinta dari yang terkasih. Membuat aku ingin cepat-cepat pulih. Bisa berjalan lagi dengan sempurna.

Bisa menggunakan kaki untuk berjalan dan berlari terlebih beraktivitas. Aku rindu pada anak-anak bangsa. Terlalu lama aku meninggalkan mereka. Ada perasaan bersalah menyelinap di jiwa. Inginku segera hadir bercengkrama dengan mereka. Belajar bersama untuk meraih impian.

Sampai terbawa dalam mimpi, bahwa aku sudah ada di tengah-tengah mereka. Berjalan menggunakan kaki sendiri tanpa alat penyangga.

Aku terbangun pagi hari, ternyata itu hanya mimpi. Kekecewaan itu hadir, hati dihinggapi beribu pertanyaan. Sampai kapankah berakhir?

Sabar , sabar, sabar , aku ingat dokter ganteng itu berucap.

Erina Purba

Bekasi, 19032022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun