Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Sajak Toleransi

6 September 2020   09:25 Diperbarui: 6 Oktober 2020   00:40 1556 23
1
//

Jika waktu kecil aku diharuskan mengaji
Menjalankan sunah Rosull Muhammad sebagai Nabi
Hingga aku harus mengabdi pada Kiyai serta Bunyai
Orang terhormat bagi para anak santri

Maka rasa sayangku ini telah terpatri
Pada engkau yang kusebut saudara/saudari
Karena pada ajarannya pula aku harus hidup budi pekerti
Saling menghormati dan mengasihi

"Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu" Qs Al-Mumtahanan ayat 8

2
//
Semakin dewasa aku semakin mengerti
Arti dari orang-orang bernyayi
Pada minggu pagi yang terjadi
Di gedung Gereja indah nan harmoni

Nama Papa telah kusimpan dalam hati
Pesembahan bunda Mariapun sering kukunjungi
Sebagai bukti aku mengasihi

"Aku memberikan perintah baru o  kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi 1 ; p  sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi." Yohanes 13:34-35

3
//

Selain aku harus hidup dengan budi pekerti
Aku juga diajarkan arti nyawiji
Karena memang aku terlahir di Kediri

Sajen yang selalu tersaji
Adalah bukti welas asih pada tanah Jawi
Pesan Sabdo Palon yang hampir teringkari
Tak melupakan adatnya walau sampai masa kini

Ekam Sat Wiprah Bahuda Widananti
"Hanya ada satu kebenaran tetapi para orang pandai menyebutNya dengan banyak Nama" Reg Weda (Buku I, Gita CLXIV, Bait 46)

4
//

"Sebaiknya agama lainpun hendaknya dihormati atas dasar tertentu, janganlah kita mencela agama lain dan lebih menghormati agama kita sendiri" - Asoka's Rock Edict XII

Pada bait Buddha pun aku semakin meyakini
Saling mengasihi tak kan membuat ku rugi
Karena sejatinya aku akan balik dikasihi

5
//

Ini sajaku tentang toleransi
Tak ada majas indah maupun diksi
Boleh saja jika kau ingin membuli
Aku hanya ingin mengabdi
Dari apa yang kudapat kini
Sebagai pemuda dalam Negeri
Tentang indahnya toleran dalam masa ini
Semoga sampai nanti

Kita mati

Salam Toleransi

Kediri,
Hari ini
Enam, September, Dua Ribu Dua Puluh

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun