Mohon tunggu...
Abdul Azis
Abdul Azis Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Abdul Azis, adalah seorang penikmat seni, dari seni sastra, teater, hingga tarian daerah terkhusus kuda lumping. Berasal dari kota Kediri

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Toleransi

6 September 2020   09:25 Diperbarui: 6 Oktober 2020   00:40 1556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1
//

Jika waktu kecil aku diharuskan mengaji
Menjalankan sunah Rosull Muhammad sebagai Nabi
Hingga aku harus mengabdi pada Kiyai serta Bunyai
Orang terhormat bagi para anak santri

Maka rasa sayangku ini telah terpatri
Pada engkau yang kusebut saudara/saudari
Karena pada ajarannya pula aku harus hidup budi pekerti
Saling menghormati dan mengasihi

"Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu" Qs Al-Mumtahanan ayat 8

2
//
Semakin dewasa aku semakin mengerti
Arti dari orang-orang bernyayi
Pada minggu pagi yang terjadi
Di gedung Gereja indah nan harmoni

Nama Papa telah kusimpan dalam hati
Pesembahan bunda Mariapun sering kukunjungi
Sebagai bukti aku mengasihi

"Aku memberikan perintah baru o  kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi 1 ; p  sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi." Yohanes 13:34-35

3
//

Selain aku harus hidup dengan budi pekerti
Aku juga diajarkan arti nyawiji
Karena memang aku terlahir di Kediri

Sajen yang selalu tersaji
Adalah bukti welas asih pada tanah Jawi
Pesan Sabdo Palon yang hampir teringkari
Tak melupakan adatnya walau sampai masa kini

Ekam Sat Wiprah Bahuda Widananti
"Hanya ada satu kebenaran tetapi para orang pandai menyebutNya dengan banyak Nama" Reg Weda (Buku I, Gita CLXIV, Bait 46)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun