23 Januari 2022 03:00Diperbarui: 23 Januari 2022 05:012364
Pertanyaan siapakah aku mungkin kerap terlintas dalam pikiran manusia. Begitu juga dalam filsafat yang sering membahas mengenai keberadaan manusia itu sendiri. Menurut filsafat eksistensialisme, suatu kondisi aktual yang berlangsung dalam ruang dan waktu disebut dengan eksistensi. Adapun suatu perbuatan, perencanaan ataupun melakukan kegiatan lainnya yang membuat manusia menjadi aktif disebut dengan bereksistensi. Menurut paham eksistensialisme, manusia adalah suatu pusat utama dari semua relasi. Manusia berperan sebagai subjek dengan pengalaman yang dimilikinya sehingga benda-benda berperan sebagai objek yang memiliki makna atau esensinya sendiri dikarenakan oleh keterlibatan pengalaman dari manusia itu sendiri. Eksistensi memiliki esensi yang merujuk pada kesadaran manusia. Hal ini disebabkan karena manusia berhadapan langsung dengan dunia dimana ia harus memikul tanggung jawab untuk diri sendiri dan juga tanggung jawab untuk masa depan dunia yang ditinggalinya tersebut [1].
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.