Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Jadi Pemenang dalam Kerendahan Hati, Ketika Kalah Tidak Rendah Diri

15 November 2012   01:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:20 274 2
Setiap orang berharap menjadi yang pertama. Tidak ingin jadi yanb kedua.
Untuk itu semua berlomba-lomba menjadi juara, bekerja keras dan berusaha.

Tetapi pada akhirnya. Tidak semua bisa jadi yang pertama. Harus ada yang kecewa.

Kalah menang adalah hal biasa. Yang menang luar biasa. Yang kalah sulit menerima.

Sebagai pemenang wajar bergembira. Sebaliknya yang kalah pantas merasa kecewa.

Namun lebih dari segalanya. Yang menang tak perlu jumawa. Yang kalah jangan sampai merana.

Sebagai pemenang tetap rendah hati menghormati lawannya. Karena ada yang kalahlah, maka ada yang juara.

Sebagai yang kalah tidak perlu rendah diri untuk kembali berusaha. Sebab kekalahan bukan bencana. Tetapi keberhasilan yang tertunda.

Percaya tidak percaya kalah dan menang itu sama nilainya. Tergantung bagaimana memaknainya.

Menjadi pemenang mengajarkan untuk selalu berjiwa ksatria. Tidak meremehkan dan menghina.

Menjadi yang kalah mengajarkan untuk berlapang dada. Tidak menyerah dan terlena.

Menjadi yang kalah pun tetap berharga. Mengapa harus kecewa? Mentari cerah tetap masih akan bersinar di ufuk sana.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun