Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jadi Pemenang dalam Kerendahan Hati, Ketika Kalah Tidak Rendah Diri

15 November 2012   01:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:20 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Setiap orang berharap menjadi yang pertama. Tidak ingin jadi yanb kedua.
Untuk itu semua berlomba-lomba menjadi juara, bekerja keras dan berusaha.

Tetapi pada akhirnya. Tidak semua bisa jadi yang pertama. Harus ada yang kecewa.

Kalah menang adalah hal biasa. Yang menang luar biasa. Yang kalah sulit menerima.

Sebagai pemenang wajar bergembira. Sebaliknya yang kalah pantas merasa kecewa.

Namun lebih dari segalanya. Yang menang tak perlu jumawa. Yang kalah jangan sampai merana.

Sebagai pemenang tetap rendah hati menghormati lawannya. Karena ada yang kalahlah, maka ada yang juara.

Sebagai yang kalah tidak perlu rendah diri untuk kembali berusaha. Sebab kekalahan bukan bencana. Tetapi keberhasilan yang tertunda.

Percaya tidak percaya kalah dan menang itu sama nilainya. Tergantung bagaimana memaknainya.

Menjadi pemenang mengajarkan untuk selalu berjiwa ksatria. Tidak meremehkan dan menghina.

Menjadi yang kalah mengajarkan untuk berlapang dada. Tidak menyerah dan terlena.

Menjadi yang kalah pun tetap berharga. Mengapa harus kecewa? Mentari cerah tetap masih akan bersinar di ufuk sana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun