Puisi | Seumpama Pagi dan Mentari Sejenak Ingkar Janji
13 Oktober 2020 06:32Diperbarui: 13 Oktober 2020 06:4012118
Duh Biyung, sukmaku seketika suwung. Menyaksikan pagi menjemput mentari, berjalan mesra bergandengan tangan menuruni lelakon bumi. Tertawa di antara cericit awan menyentuh nurani, meninggalkan iri menggores sanubari. Pagi memeluk mentari sepenuh hati, padahal ini adalah kehadiran yang berulang triliunan kali.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.