Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Silahkan Saja Kau Perkosa Aku!

15 Oktober 2010   18:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:24 587 0
Oh.. biarkan aku berjalan ke utara,  mendekap mesra seorang pria yang tak terhitung lagi kerut di wajahnya

tanpa sebatang kretek yang tergambar klise

hanya seonggok tubuh renta yang terbujur di atas sampah dan terus mengharap hidup

karena ia berhak untuk hidup

dan jangan pula kau larang aku terbang ke selatan tuk bermain bersama tawa riang bocah kecil yang menangis sendu

ketika inginnya tak lagi terpahamkan

dan hanya tawa bodoh yang didapat, seolah tangisnya adalah lelucon tergila di dunia yang tak lagi waras

dan yang ia inginkan hanyalah kata

kata yang kan ia nyanyikan sendiri

untuknya sendiri

akupun tak peduli sekalipun aku harus tertatih beranjak ke timur ataupun ke barat

sekalipun sekumpulan pria hidung belang berparas manis yang kudapat

dan bukanlah pula aku ini seorang pelacur

Silahkan saja kau perkosa aku

walau dalam tawa bejatmu sekalipun

kau pun juga berhak mereguk manis airmataku

karena Kata-kata mengalir bebas

sepertinya halnya hati dan kehendak

bukan pula untuk dimiliki

dan cukuplah bagiku walau hanya bisa kunikmati

bersama birahi dari setiap hati dan kehendak yang juga ingin merasakan hidup….

(Jakarta, 16 Oktober 2010)

****

salam, dengan kerendahan hati, saya persilahkan jikalau ada yang ingin membuang sampah disini...  :)

****

Artikel lainnya

http://fiksi.kompasiana.com/group/puisi/2010/10/16/kucorengkan-saja-mukaku-daripada-kunodai-lembaran-sakral-itu/

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun