Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Bingkai

31 Agustus 2016   06:15 Diperbarui: 31 Agustus 2016   07:43 60 1
Malam jatuh. Hitam menyelimuti hamparan angkasa. Kepak kelelawar terdengar di atas pohon talok yang menaungi kamar pondokkanku. Angin menyibak kain gorden menyingkap paha-paha mulus jendela. Kelam. Semakin hitam ketika titik air mulai merasuki telingaku melalui suara seng yang menyeruak simponi monoton. Kusimak deru angin bercampur hujan, seperti mantra-mantra liar yang sengaja ditebarkan oleh dukun-dukun yang kehilangan pekerjaannya. Sesekali blizt di cakrawala turut mewarnai lukisan malam ini, menerobos ventilasi hingga sekilas menyilaukan mataku.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun