Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud Pilihan

Budaya dan Politik, Apa Korelasinya?

21 April 2023   12:18 Diperbarui: 21 April 2023   12:24 119 3
Apa itu budaya dan politik?

Budaya adalah sebuah hal yang sudah sangat natural dari kehidupan masyarakat Indonesia yang lahir atas adanya korelasi kehidupan dahulu dengan kehidupan sekarang yang secara singkat adalah cara hidup dari sebuah kelompok masyarakat yang diterapkan dari generasi sebelumnya ke generasi selanjutnya (hingga saat ini dan seterusnya), budaya juga memiliki makna yang melekat bagi masyarakat bahkan negara selain Indonesia tentu juga memiliki budayanya masing-masing. Hal tersebut, menjadi dasar penentu bagi perilaku atau sikap masyarakat terhadap sesuatu seperti terhadap; politik, sosial, ekonomi, dan lainnya.

Politik menurut saya pribadi, berdasarkan perspektif para ahli adalah sebuah hal yang meliputi suatu proses secara bertahap yang pada akhirnya, memberikan kesimpulan terhadap; kebijakan atau aturan, keputusan, dan kekuasaan hingga pada munculnya sebuah hubungan erat antara negara dengan masyarakat yang ada di dalamnya. Tujuan dari politik seharusnya adalah untuk memberikan upaya yang dapat dirasakan kebaikannya dan keuntungannya bagi negara serta masyarakatnya.

Budaya menjadi pengaruh politik?

Sebenarnya bagaimana budaya dapat menjadi pengaruh bagi sikap atau perilaku masyarakat terhadap politik adalah karena setiap wilayah pasti memiliki ciri khasnya masing-masing dan jelas masyarakat akan memiliki perilaku yang tercipta berdasarkan tempat mereka hidup. Perlu diketahui bahwa, manusia adalah makhluk yang sangat dinamis bahkan untuk menjadi objek penelitian pun sangat kecil kemungkinannya mendapatkan tanggapan yang sama meskipun dalam topik dan pertanyaan yang sama. Namun, terdapat penelitian yang dapat dinilai selalu relevan hingga saat ini yakni, penelitian yang dilakukan oleh Clifford Greetz yang terdapat dalam bukunya yang berjudul "The Religion of Java" menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara agama dengan politik, ekonomi dan budaya. Dalam pembahasannya, Clifford Greetz menyatakan terdapat tiga golongan masyarakat Jawa yang menjadi pengaruh antara lain; abangan, santri, dan priyayi.

Tiga golongan tersebut memiliki kriterianya masing-masing di mana dalam bukunya dinilai dari segi strata ekonomi dan agama. Seperti yang pertama adalah abangan. Abangan merupakan golongan yang biasanya terdiri dari masyarakat kelas menengah ke bawah yakni kaum kecil atau sering disebut sebagai "Wong cilik" dalam hal ini abangan merupakan masyarakat yang memiliki agama namun tidak melakukan syarat sah agama biasanya masyarakat lain menyebutnya sebagai contoh dari "Islam KTP". 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun