16 November 2022 16:10Diperbarui: 16 November 2022 16:192212
Rindu, mengajariku untuk merangkai puisi cinta sejati. Dan cinta adalah tinta yang membuat jelas terbaca. Rintik sendu dari mataku mengeluarkan suara. Jemariku, bergerak di atas kertas dihadapan purnama. Rasaku menjerit: bisakah kau mendengarnya ibu? Bahwa aku disini merindu dan menceritakan cantikmu. Jika ada yang lebih indah dari langit senja, mungkin itu senyummu ibu. Tanpamu, aku hampa ibu. Sungguh cinta, penguras rindu.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.