di tulis. Beliau adalah paman saya yang tinggal di Pandeglang. Ia adalah orang yang pekerja
keras dan tidak mengenal kata lelah, semua ini ia lakukan hanya untuk keluarganya.
Berawal dari paman saya membuka sebuah warung kecil di depan rumah, hal itu
tentunya tidak langsung membuat warga berdatangan untuk membeli kebutuhan sehari-hari
mereka, banyak sekali pesaing disana. Paman saya membuka warung karena baru saja kena
pecat dari tempat kerja nya, dan ia mendapat uang yang kemudian ia jadikan sebagai modal
usaha. Hari demi hari berlalu, perkembangan yang pesat dari warungnya belum terlihat, namun
apakah Jumrani menyerah? Tentu tidak. Ia dan istrinya tetap menjalani kehidupan dan
pekerjaan nya dengan tersenyum dan tidak berkecil hati.