Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Puisi | Aroma Rindu

13 Februari 2019   06:45 Diperbarui: 13 Februari 2019   06:53 171 6
Aroma Rindu

Hujan menderas di subuh ini...
Menyulam dingin di selembar hati yang sepi...
Embun-embun terguyur pergi...
Melebur bersama kesetiaanku menunggu sang pagi...

Dan hati usang ini berbisik-bisik...
Menanyakan salah sang hujan yang gemericik...
Bukan, bukan salah hujan, kukata dengan wajah penuh mimik...
Lalu kusalahkan sang sepi yang menggerayangi detik-detik...
Karena hati ini tengah dirundung kerinduan nan pelik...

Di atas ranjang yang kutiduri, ada kenangan tentang senyum manisnya...
Kami saling memegangi pipi masing-masing, mengulum cinta sama-sama...
Sorot matanya siratkan ketulusan yang membara...
Tulus berharap andai waktu dibekukan oleh cinta...


Kami tak banyak berkata-kata, membiarkan tubuh yang bercengkrama...
Kehangatan menjalar karena cinta...
Karena cinta pula, kami bisa bahagia...
Walau akhirnya kami harus berpisah pada kenyataannya...


Dia menuntunku, membangku dan meritmiskan napas yang memburu...
Dia suguhkan secangkir teh hangat bercangkir biru...
Yang aromanya sama-sama kami hirup sebelum cinta kembali menderu...
Berpisah di pagi hari dan malamnya kembali bertemu...

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun