Mohon tunggu...
Ikko Williams
Ikko Williams Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Penulis novel Me vs Spatula, Marry Me In Harrisonburg the series, antologi prosa Nyala Cinta Dalam Temaram Hati, antologi puisi Sebablah Cinta Menyenandungkan Rindu, dan Hati Yang Kau Patahkan Di Belantara Luka Kehilangan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Aroma Rindu

13 Februari 2019   06:45 Diperbarui: 13 Februari 2019   06:53 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari pinterest.com

Aroma Rindu

Hujan menderas di subuh ini...
Menyulam dingin di selembar hati yang sepi...
Embun-embun terguyur pergi...
Melebur bersama kesetiaanku menunggu sang pagi...

Dan hati usang ini berbisik-bisik...
Menanyakan salah sang hujan yang gemericik...
Bukan, bukan salah hujan, kukata dengan wajah penuh mimik...
Lalu kusalahkan sang sepi yang menggerayangi detik-detik...
Karena hati ini tengah dirundung kerinduan nan pelik...

Di atas ranjang yang kutiduri, ada kenangan tentang senyum manisnya...
Kami saling memegangi pipi masing-masing, mengulum cinta sama-sama...
Sorot matanya siratkan ketulusan yang membara...
Tulus berharap andai waktu dibekukan oleh cinta...

Kami tak banyak berkata-kata, membiarkan tubuh yang bercengkrama...
Kehangatan menjalar karena cinta...
Karena cinta pula, kami bisa bahagia...
Walau akhirnya kami harus berpisah pada kenyataannya...

Dia menuntunku, membangku dan meritmiskan napas yang memburu...
Dia suguhkan secangkir teh hangat bercangkir biru...
Yang aromanya sama-sama kami hirup sebelum cinta kembali menderu...
Berpisah di pagi hari dan malamnya kembali bertemu...

Namun terakhir kali dia pergi, dia janji tak kembali...Semua alasan menjelma sepi...
Tinggalkanku yang telah ketagihan cintanya...
Membiarkan jiwaku menderita di remukkan suasana...

Gambar dari pinterest.com
Gambar dari pinterest.com
Di kamar ini, yang setiap saat penuh aroma tubuhnya...
Aku telah menikmati banyak lara karena keberlaluannya...
Dan subuh ini hujan mereda...
Namun tidak dengan kerinduanku padanya...

Bandung, 13 Februari 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun