Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Musim-musim Air Mata

26 Januari 2019   15:01 Diperbarui: 26 Januari 2019   15:15 31 7
Di mana-mana ada air mata. Menyata dalam aksara berwajah curah. Tiga belas jam lalu aku menjumpai orang-orang berkeluh. Ada juga kekasih-kekasihku, datang dalam genggam air mata. Sadis, terlampau. Suara dimusuhi. Hanya sayu dan isyarat di kelopak-kelopak basah. Kusambut dengan tanya dan tuah. Jawab mereka ialah sembap yang sama. Bulir-bulir itu makin tumpah. Tepat di dada, meresap ke rongga-rongga. Mengalir lalu mengubang di sukma. Ratap amat megah melebihi Romeo kepada Juliet, juga aku padamu. Perlu kau tahu, ada saat dimana cinta menjelma tinja. Nikmat hanyalah milik alfa, sedang omega dimangsa terenyuh.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun