Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Aku Memaknai Sepi

14 Januari 2023   17:24 Diperbarui: 14 Januari 2023   19:30 128 6
Aku Memaknai Sepi

Lalulalang orang
perlintasan nan ramai
denyut nadi takada matinya
kota yang tak pernah tidur

Dilumat pendar cahaya
bagai remah bara
menjilat gedung bertingkat
buat kerongkongan rasa tercekat

Ramai alas kaki
menginjak muka aspal
melangkah tergesa layaknya
orang enggan tertinggal kereta

Diburu jarum waktu berlarian
seperti tengah bertikai
di dalam kotak arloji
pergelangan lengan

Tumbangkan batang hari
setumbang daksa
digenjot rutinitas hingga lemas
terkapar rindukan dipijat

Dari benderang hingga
berganti pekat sepekat
ampas kopi sisa seduhan
semalam berwajah muram

Aku hanyalah orang
yang memaknai sepi
mencatat geliat hidup dalam
berlembar buku di kepala

Dan ternyata sepi
ada di dalam jiwaku sendiri
serta di bilik kepalaku
pecahkan saja biar gaduh

Bisik angin lirih
seraya mendesis di telinga

H 3 R 4
Jakarta, 14/01/2023

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun