Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puing-puing Kehancuran

21 Mei 2021   18:37 Diperbarui: 21 Mei 2021   18:44 473 23
Puing-puing Kehancuran

Debu-debu tebal liar
beterbangan menari leluasa
di atas tanah yang jadi sengketa

Terserak reruntuhan
puing-puing kehancuran
dicengkram tangan-tangan dzalim

Seiring pijar harap
serasa kian samar sesamar
hari depan bocah-bocah tak berdosa

Sepasang bola mata
menatap penuh nanar seraya
menghirup aroma luka menganga

Tetes merah darah basuh
persada yang dirampas paksa
gulirkan bening air mata nyaris kering

Rintihan sekeping doa
dalam dekap erat ketakutan
menyaksi kehilangan demi kehilangan

Laksana sebilah belati
keji menyayat-nyayat hati
bertubi menikam sekerat nurani

Kepulan kelabu menguar
dari bangunan luluh lantak
diterjang butiran peluru tamak

Tangisan...
rintihan...
ketakutan...

Adakah menggugah
dan membuka mata dunia
saudaraku yang nyata teraniaya

Tepi gaza memahat sekelumit
kisah pilu dari waktu ke waktu
luruhkan bulir-bulir air mataku

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun