Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puing-puing Kehancuran

21 Mei 2021   18:37 Diperbarui: 21 Mei 2021   18:44 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : Anadolu Agency.com

Puing-puing Kehancuran

Debu-debu tebal liar
beterbangan menari leluasa
di atas tanah yang jadi sengketa

Terserak reruntuhan
puing-puing kehancuran
dicengkram tangan-tangan dzalim

Seiring pijar harap
serasa kian samar sesamar
hari depan bocah-bocah tak berdosa

Sepasang bola mata
menatap penuh nanar seraya
menghirup aroma luka menganga

Tetes merah darah basuh
persada yang dirampas paksa
gulirkan bening air mata nyaris kering

Rintihan sekeping doa
dalam dekap erat ketakutan
menyaksi kehilangan demi kehilangan

Laksana sebilah belati
keji menyayat-nyayat hati
bertubi menikam sekerat nurani

Kepulan kelabu menguar
dari bangunan luluh lantak
diterjang butiran peluru tamak

Tangisan...
rintihan...
ketakutan...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun