Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Kota dan Belantara Beton Memahat Angkuh

4 Mei 2021   11:14 Diperbarui: 4 Mei 2021   11:22 235 15
Kota dan Belantara Beton Memahat Angkuh

Tinggi menjulang pencakar langit
seakan ingin mencungkil
mata cakrawala

Mencipta belantara beton memahat
angkuh kehidupan milik para
kaum urban kota

Kota yang tak pernah tidur penuh
geliat di waktu malam dengan
sorot lampu menyala

Bak jutaan kunang-kunang berkilau
dengan pendarnya menghiasi
setiap sudut wajah kota

Menyilaukan mata dan hati merupa
surga tawarkan aneka rupa
nikmat yang ada

Bagi mereka yang miliki lembar rupiah
tak segan menggelontorkannya
tanpa peduli deret angka

Kota yang terkadang membuat orang
tersesat di rimbanya hingga
lupa arah pulang

Tempat ribuan mimpi-mimpi singgah
guna mereguk manis hidup
dengan cara mudah

Kota menyaji surgawi tempat para
bidadari malam keluar dari
sarang persembunyian

Kota mencipta kesenjangan sosial
menganga bak terjerembab
kedalam mulut buaya

Membentuk mata rantai kehidupan
siapa kuat ia menjajah dan
siapa lemah ia terinjak

Kota milik orang berpunya segala rupa
uang, kuasa dan digdaya tempat
mereka nyaman didalamnya

Bukan milik kaum melarat yang hidupnya
tercekik kebutuhan hidup layaknya
ikan kekurangan oksigen

***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 4 Mei 2021 | 11:12








KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun