Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kota dan Belantara Beton Memahat Angkuh

4 Mei 2021   11:14 Diperbarui: 4 Mei 2021   11:22 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : Dan Mall/Unsplash.com

Kota dan Belantara Beton Memahat Angkuh

Tinggi menjulang pencakar langit
seakan ingin mencungkil
mata cakrawala

Mencipta belantara beton memahat
angkuh kehidupan milik para
kaum urban kota

Kota yang tak pernah tidur penuh
geliat di waktu malam dengan
sorot lampu menyala

Bak jutaan kunang-kunang berkilau
dengan pendarnya menghiasi
setiap sudut wajah kota

Menyilaukan mata dan hati merupa
surga tawarkan aneka rupa
nikmat yang ada

Bagi mereka yang miliki lembar rupiah
tak segan menggelontorkannya
tanpa peduli deret angka

Kota yang terkadang membuat orang
tersesat di rimbanya hingga
lupa arah pulang

Tempat ribuan mimpi-mimpi singgah
guna mereguk manis hidup
dengan cara mudah

Kota menyaji surgawi tempat para
bidadari malam keluar dari
sarang persembunyian

Kota mencipta kesenjangan sosial
menganga bak terjerembab
kedalam mulut buaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun