Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Wanita Perkasa di Sebuah Taman Pagi Sekali

29 September 2020   11:27 Diperbarui: 29 September 2020   12:22 135 18
Wanita Perkasa Di sudut sebuah Taman pagi sekali

Di sudut sebuah taman pagi sekali
telah berseliweran pasukkan kopi
wara-wiri menggowes dengan kaki

Menjajakan kopi seduh renceng
permen, tissue, camilan ringan
tak ketinggalan minuman dingin

Yang batu esnya di cucuk dengan
cungkil berujung lancip
atau di ketok dengan cobek

Hingga bongkahan es hancur
berderai dengan bentuk tak beraturan
berkumpul memadati peti sejuk

Mataku tertumpu pada seorang ibu
tengah menyeduh kopi dari termos yang
di bawanya di keranjang sepeda sedari tadi

Seraya balitanya dalam gendongan
tak henti meronta mungkin ia kehausan
atau mungkin ada yang tengah di rasa

Mataku tak henti terus menatapnya lekat
tengah mengaduk-ngaduk kopi
di dalam gelas plastik

Hatiku terenyuh betapa tangguh sosok
ibu satu ini seraya hati diliputi kekaguman
sebab hampir saban hari kujumpai

Ia berbaur dan lebur dengan para lelaki
mengais rezeki meski serpihan tetap dilakoni
sebab baginya hidup harus terus laju

Ada tanggung jawab yang di pikul
di pundaknya dan mesti ditunaikan
ada perut yang harus di isi dan di empani

Adakalanya perjuangan seorang perempuan
di tengah terpaan kesulitan hidup
mengalahkan seorang lelaki

Berjuang keras menanggalkan rasa malu
melarung rasa malas menempuh jalan lurus
dan sekeping Halal yang di cari

Untuk seluruh perempuan tangguh
yang telah menginspirasiku
keep fighting keep spirit

Semoga Allah memberi kemudahan
di dalam menjemput rizki
yang Halal dan Barokah


***
Hera Veronica
Jakarta | 29 September 2020 | 11:27

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun