Aku masi menanti
di unjung tatapan  mentari
menanti hangatnya dekapanmu
rindu telah membuatku mengigil
aku demam akan cintamu
Hati ini suda defenitif
menetapkanmu sebagai penghangat kehiudpan
hari-hariku akan hampa
jika tak dapat melihat retinamu yang senja
Aku terus-terusan mengigil
rindu semakin memberontak dalam dada
jauh dari dirimu membuatku beku
aku sangat membutukan panasnya
api asmara yang keluar dari dalam bola matamu
untuk mencairkan semua ini
Kekasih cepatlah kembalih
jagan menyiksaku seperti ini
fotomu  yang kusimpan dalam saku
menjadi saksi bisu, betapa aku merindukan dirimu
Angin mendekatlah kemari
dan lihatlah diriku ini
kemudian pergilah dan beritahu dirinya
kalo berdasarkan de Jure dan de Facto
aku benar-benar merindukan dirinya
Makariki, 08 Januari 2021
Pukul 17:58