Namun memang, ketika menghadapi ketidakpastian, akan muncul kebimbangan-kebimbangan. Terlalu banyak pertimbangan. Diantara mereka, ada yang bereaksi atas kebimbangan itu dengan berlaku emosional. Dan berdasarkan apa yang telah dilakukan seorang pelopor Teknologi Ikhlas, Erbe Sentanu, seseorang yang emosional biasanya akan berlaku tidak masuk akal.
Saat emosional, mereka terjebak dengan gelombang otak yang tinggi, yang terlalu didominasi oleh serangan logika. Apapun masukan, kreatifitas, inspirasi, tidak mampu diterima otak, karena barrier gelombang yang terlampau kuat. Maka orang lain pun melihatnya seperti orang yang bebal, tidak bisa diberi masukan dan tidak bisa diatur.
Sehingga selanjutnya adalah, bagaimana kita bisa menghadapi ketidakpastian dengan rileks, karena dengan kondisi tenang, otak kita masih bisa menerima ide-ide kreatif, strategi, dan optimisme.