Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi | Hari yang Membisu dan Ambigu

13 Januari 2024   07:06 Diperbarui: 13 Januari 2024   07:08 94 6

Subuh mendekat dan kabut masih pekat
Jemarimu mulai takut
Meskipun hanya untuk menekan tombol like
Jari-jari itu membisu, apalagi lidahmu
Hanya akan menonton pertunjukan yang ambigu, matamu.. hatimu.. beku

Sebelum matahari terbit,
Lampu-lampu telah padam
Satu, dua, beberapa masih berkedip
Namun tidak cukup untuk menerangi keberanian yang mulai menggigil
Takut hak-haknya dicungkil
Karena keadilan telah mengerdil
Dilumat sedikit demi sedikit oleh kerakusan yang tamak dan tak jinak

Kebisuan semakin menjadi
Ketika jingga mencuat dan matahari tampak berenang-renang
Saat itu, pikiranmu tidak tenang
Itupun jika masih sanggup untuk berpikir
Karena sebagian sudah tak waras
Ikut memeras dan menjilati keringat-keringat mereka yang tertindas

Panggung-panggung dihiasi drama ambigu
Seambigu hatimu yang merindu petang segera tiba atau kembali pada malam sebelum subuh memekat





KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun