23 Juni 2018 21:48Diperbarui: 24 Juni 2018 04:153530
Aneh tapi nyata, saat menuduh kalangan lain sebagai kalangan yang anti madzhab karena menyelisihi pendapat mu'tamad, sementara untuk menjustifikasi khosois "Nusantara" maka boleh mengambil pendapat yg menyelisihi pendapat mu'tamad Madzhab. Nyata tapi aneh, saat Islam Nusantara itu boleh menyatakan diri bukan "Madzhab" sementara diwaktu yang sama untuk kalangan lain, pernyataan "bukan madzhab" itu harus di artikan "Madzhab" sempalan. Jikalau begitu, lantas dimana "bebas nilai" yg dimaksud itu?.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.