Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Kelatu

23 November 2017   19:13 Diperbarui: 23 November 2017   19:16 777 2
Sayap-sayap kelatu tumbuh di punggungku
Mengepak-ngepak di bawah lampu
Waktu pun terpelanting ke seberang laut

Sebuah ember berisi air tergambar wajahku
Tanpa kumis dan rambut masih berebut kepala
Kelatu-kelatu tanpa sayap berenang sia-sia

Orang-orang berebut membeli protein hewani
Berapa pun harganya demi menyiasati tubuh
Ribuan kelatu menyerahkan diri tanpa pamrih
Lengah dari plototan dompet melongo
Cecak-cecak buncit cekakan

Aku melayang-layang di wajah-wajah lampu
Kelatu-kelatu berenang-renang dalam wajan
Kelatu-kelatu berkubang dalam lumpur tepung
Anak-anak girang menggandengkan kelatu-kelatu
Ibu-ibu riang menggoreng rembulan
Mbah-mbah terkekeh-kekeh tanpa gigi palsu

Sayap-sayap kelatu membawaku ke piring-piring robek
Nasi mengepul-ngepul kehangatan malam
Hujan telah lalu kembali lagi menjadi gerimis di mataku

*******
Kelapa Lima, Kupang, 23-11-2017

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun