Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Selamat Hari Pahlawan Tan Malaka

10 November 2012   05:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:40 651 0
Seiring dengan waktu, tuntutan, selak beluk dan timbal balik, pahlawan yang sering disebut Bapak Republik ini banyak sekali tingkah laku misteri yang menjadi fenomena di negeri ini. Riwayat telah mencatat sejarah dan perubahan di negeri ini atas dasar pemikiran dan penerapannya menjadi pertentangan setiap kalangan di masa pra kemerdekaan dan pasca kemerdekaan, siapa dia? dan atas dasar apa ia lakukan untuk negeri ini. Lihat saja riwayat Tan Malaka  sebagai berikut.

  • Tahun 1897, Tan Malaka lahir di Suliki, Sumatera Barat. Dia lahir di tengah-tengah lingkungan Minangkabau, dari pasangan Rasad Caniago dan Sinah Simabur.
  • Saat berumur 16 tahun, 1913, setelah tamat Kweekschool Bukit Tinggi, atas bantuan gurunya dengan pinjaman biaya dari Engkufonds, meneruskan pelajarannya ke Rijks Kweekschool di Haarlem, Belanda.
  • Tahun 1919 ia kembali ke Indonesia dan bekerja sebagai guru disebuah perkebunan di Deli. Ketimpangan sosial yang dilihatnya di lingkungan perkebunan, antara kaum buruh dan tuan tanah menimbulkan semangat radikal pada diri Tan Malaka muda.
  • Tahun 1921, ia pergi ke Semarang dan bertemu dengan Semaun dan mulai terjun ke kancah politik
  • Saat kongres PKI 24-25 Desember 1921, Tan Malaka di undang dalam acara tersebut.
  • Januari 1922 ia ditangkap dan dibuang ke Kupang.
  • Pada Maret 1922 Tan Malaka diusir dari Indonesia dan mengembara ke Berlin, Moskwa dan Belanda.
  • Mewakili Indonesia dalam Kongres Komunis Internasional (Komintern) IV, kemudian diangkat sebagai Wakil Komintern di Asia dan berkedudukan di Kanton.
  • Tahun 1924, diangkat sebagai Ketua Biro Buruh Lalu Lintas dalam sebuah Konferensi Pan-Pasifik yang diselenggarakan oleh utusan-utusan Komintern dan Provintern.
  • Tahun 1924, menerbitkan buku "Naar de Republiek Indonesia" (Menuju Republik Indonesia) yang berisi konsep tentang negara Indonesia yang tengah diperjuangkan. Lebih dulu dari pleidoi Mohammad Hatta didepan pengadilan Belanda di Den Haag yang berjudul "Indonesia Vrije" (Indonesia Merdeka) (1928) atau tulisan Soekarno yang berjudul "Menuju Indonesia Merdeka" (1933)
  • Tahun 1925, masuk Filipina dengan nama Elias Fuentes dan berhasil menghubungi salah seorang sahabat Semaun di sana, selanjutnya mendorong didirikannya Partai Komunis Filipina.
  • Tahun 1926, masuk Singapura dengan nama Hasan Gozali, bertemu dengan Subakat, Sugono dan Djamaluddin Tamim yang berhasil meloloskan diri dari Indonesia.
  • Tahun 1927, bersama Subakat, Sugono, dan Djamaluddin Tamim mendirikan PARI (Partai Republik Indonesia).
  • Tahun 1932, berhasil masuk Hongkong dengan nama Ong Soong Lee, kemudian tertangkap oleh Polisi Rahasia Inggris. Setelah lebih kurang 2 ½ bulan ditahan dalam penjara Hongkong, Tan Malaka mendapat keputusan dikeluarkan ke Shanghai.
  • Tahun 1936, mendirikan dan mengajar pada School for Foreign Languages di Amoy, Cina.
  • Tahun 1937, Tan Malaka masuk Burma kemudian ke Singapura, bekerja sebagai guru bahasa Inggris di Sekolah Menengah Tinggi Singapura.
  • Tahun 1942, Tan Malaka masuk Penang menuju Medan, Padang, dan akhirnya tiba di Jakarta.
  • Tahun 1943, menulis buku dan menyusun kekuatan bawah tanah (ilegal), dengan menjadi buruh (romusha) pada tambang batu bara di Bayah (Banten) dengan nama Husein.
  • Tahun 1945, mendorong para pemuda yang bekerja di bawah tanah pada masa pendudukan Jepang (Sukarni, Chairul Saleh, Adam Malik, Pandu Kartawiguna, Maruto, dan lain-lain) untuk mencetuskan revolusi yang kemudian terjadi dengan Proklamasi Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
  • Tahun 1946, menjadi promotor Persatuan Perjuangan yang mengikatkan persatuan antara sejumlah 141 organisasi terdiri dari pimpinan partai, serikat-serikat buruh, pemuda, wanita, tentara, dan laskar.
  • Tahun 1947, menentang politik Perundingan Linggarjati.
  • Tahun 1948, menentang politik Perundingan Renville. Mendirikan Partai Murba dan Gerilya Pembela Proklamasi.
  • 21 Februari 1949, Tan Malaka mati terbunuh di Kediri, Jawa Timur.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun