Ini cerita jadul soal kampanye hari AIDS sedunia yang pernah saya alami, yang ingin saya bagikan hari ini. Semoga bermanfaat dan tidak disalahtafsirkan nanti.
***
Setelah rencana matang dan tim panitia yakin akan mengundang para waria se-Semarang untuk merayakan hari tersebut dengan lomba fashion, saya dan suami ikut membantu menyebarkan brosur bagi para peserta. Selain ke beberapa salon tertentu, kami menyusuri temaramnya malam di sekitar Kampung Kali dan Taman KB.
„Mampir dong, Mister“ seorang waria mendekat mobil kijang yang berhenti dan disopiri suami. Yang disapa hanya menurunkan separoh dari jendela kaca dan tersenyum manis.
„Heee … malem mbak, eh ... ikut lomba ya?“ Kepala saya dari dudukan sebelah kanan nongol. Saya mengulurkan tangan kepada lady boy yang nampak cantik dan seksi diterangi lampu bulan purnama itu. Ia hanya mengangguk dan segera kasak-kusuk dengan beberapa gerombolan lainnya. Tangannya terlihat menunjukkan brosur yang baru saja berpindah tangan. Dedaunan dari pohon-pohon besar di sepanjang jalan ikut bergoyang, menjadi saksi bisu di keheningan malam.
***