Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Atas Nama Siapa Kepemilikan Rumah Anda?

24 November 2011   08:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:16 1625 3

Artikel ini tak ubahnya sebuah wangsit yang mendekam di otak saya sebulan ini lantaran beragam cerita yang saya dengar dan lihat sendiri di lingkungan orang-orang saya. Maksud dari tulisan ini hanya sekedar sharing, bukan untuk menjadi provokator membagi kepemilikan rumah atau bahkan menguasai sendiri rumah dari pasangan. Saya yakin kepemilikan sebuah rumah adalah hak masing-masing pasutri dan keputusannya telah dijatuhkan secara masak-masak.

Kisah pertama: kepemilikan tunggal

Rumah yang kami beli di Jerman adalah milik sepasang suami istri asli Jerman, sebut saja Frau Lena dan Herr Thomas. Bangunan yang berdiri tahun 1980 dan direnovasi sendiri oleh sang pemilik, rumah gaya Schwarzwald.

Sang istri meninggal pada usia 80 tahun, sementara suami menyusul 5 tahun kemudian. Sayang sekali mereka tidak dikaruniai anak hingga masa ajalnya, bahkan tak mengadopsi seorang anak pun. Pasca meninggalnya si opa, rumah besar dan bertanah cukup luas itu menjadi milik kedua adik darinya (seorang nenek berusia 75 tahun dan seorang kakek berusia 77 tahun).

Perseteruan antar keluarga dari almarhum dengan keluarga almarhumah terjadi. Ada sebuah keirihatian dari adik-adik almarhumah Frau Lena lantaran kepemilikan tunggal oleh Herr Thomas (yang menyebabkan dewi Fortuna jatuh pada pihak keluarga lelaki saja). Kedua adik Herr Thomas masing-masing mendapatkan separoh dari uang penjualan rumah (dipotong pajak). Voila, hujan duren!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun