Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Radikalisme Bukan Akhlak Muslim, Investigation Holy by Gabriele Richard and The Holy Spirit

20 November 2019   18:11 Diperbarui: 20 November 2019   18:38 11 0
Asalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh..

Astaghfirullah Al ' adziiiim..La Haula Wala Quwwatta Ila Billahi 'aliyyil 'adziiim..

Saudara...
Sangat ironis ketika 16 November 2019,ada umat manusia yang menanyakan lebih berjasa siapa antara Rasulullah Nabi Muhammad SAW dengan Ir Soekarno .Alm.

Bahkan oleh putri Ir Soekarno sendiri,ibu Sukmawatie Soeakarno Putri. Dan hal itu dilontarkannya dalam acara : BANGKITKAN NASIONALISME BERSAMA KITA TANGKAL RADIKALISME DAN BERANTAS TERORISME

Beberapa pihak muslim berreaksi..dan Alhamdulillahirobbil 'alamin..masih menempuh prosedur yang lurus. Dan...semula saya juga shock menyaksikan pidato itu,tapi saya bersabar menanti suatu inspirasi tepat untuk menjawab pertanyaan itu.

Dalam beberapa kalimat ibu Sukmawati,ada hal yang positif untuk di simak ,yakni menyampaikan sejarah perjuangan pendahulu kita.
- Ir Soekarno terus melawan aturan Belanda yang melarang kata " Merdeka " untuk Indonesia
- Ir Soekarno menangisi rakyat yang bodoh akibat penjajahan
- Pejuang merobek bendera biru Belanda dan menaikan kembali warna Merah Putihnya.

Ibu Sukmawati ingin menegur penerus Kartosuwiryo yang ingin mendirikan negara Islam di saat Republik Indonesia baru di rebut kemerdekaannya oleh para pejuang yang jutaan jiwa berguguran.

Tetapi. Mohon maaf..beliau Ibu Sukmawati adalah saksi sejarah penderitaan rakyat di masa penjajahan dan beliau terimbas pembodohan oleh imperalisme.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun