8 Maret 2017 13:14Diperbarui: 9 Maret 2017 10:0024359
Narasi perempuan Nusa Tenggara Timur berada dalam zona kultur patriarkhi. Salah satu moment narasi ini dapat kita saksikan dalam urusan adat kawin mawin. Hampir semua suku di NTT mempunyai tradisi mahar (belis) untuk mengikat pasangan kedalam hidup perkawinan. Hal ihwal pemberian belis ini sebagai penghargaan martabat perempuan dari pihak laki-laki. Bentuk dan jumlah besarnya belis di masing-masing daerah berbeda. Masyarakat suku Sumba, Timor, Nagekeo dan Bajawa memakai hewan (kuda dan kerbau) sebagai mahar. Suku Manggarai pada masa kini memakai uang, suku-suku Larantuka-Lamaholot menggunakan Gading sedangkan masyarakat Alor menggunakan Moko.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.