Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Kudakuda Cacat

14 Desember 2011   16:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:16 83 4
Harihari bisu, ruamruam pilu. Terpantul dalam peluh yang bercampur dalam kolamkolam nelangsa. Peluhpeluh saya, anda, kita, kalian, dan mereka?!. Segerombol kudakuda cacat yang tersengal di tengah arena, terseok pusara, menepi tanpa kuasa. Begitupun malaikat miskin kota yang tersegel kertas berlambang garuda, angka oh angka. Gerobak, keruntung, asongan, buruh lepas, tak lupa penjaja mahkota. Memintal helaihelai semangat sekuat baja, demi nyawa. Menyeduh doadoa dalam poci segunung pinta. Berjuta bahasa, sengsara sama. Saya, anda, kita, kalian, dan mereka?!. Menenggak serapah sekedipan mata, mandi peluh tak kadang darah. Hidup dalam pasungan dasidasi penggadai negri. Kamilah kudakuda yang wajib kalian habisi!. Jika pun Tuhan menyelamatkan, dari tepi kan kami lantangkan… “MATILAH!” teruntuk kalian.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun