Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Teori Konspirasi Datang Kembali

14 Mei 2018   09:30 Diperbarui: 14 Mei 2018   10:13 901 2
Kesibukan mereka-reka skenario beserta sutradara peristiwa mengalihkan perhatian mereka dari fakta di depan mata, bahwa ada sekian korban tak berdosa yang bersimbah darah. Mereka seolah sulit membayangkan dan berempati, misalnya, pada anak-anak yang berbaju rapi, riang datang ke gereja untuk berjumpa dengan teman-temannya, namun tiba-tiba,..'duaarrr!'. Anak-anak itu melihat atau bahkan menjadi korban horor yang mengerikan itu. Mereka juga seperti tak tersentuh dengan perasaan seorang istri polisi yang tiba-tiba kehilangan suaminya dengan cara mengenaskan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun