Pada hari-hari yang lengang luka
Bilamana terlalu sangat
Ia menjadi banyak tawa tua yang menyurutkan nyali
Masa lalu banyak bercerita
Tentang sepotong tawa yang mengangkangi hari-hari
Sampai pongah dan mabuk dalam sukacita
Hingga hari -:hari berlalu berlipat, ia pun menjadi raut tawa tua yang menyiksa
Adapun hari ini, mesti menyisakan luka lama
Yang kadang seringai tawa tua masih bertaring gagah
Seolah pernah jadi raja di satu waktu
Lalu terasa lamanya melekat sepanjang ingatan
Bila itu terjadi kembali
Karena itu siksa tak berkesudahan
Terlampau tua tawa
Sampai udara di rongga dada memadat menutup pintu nafas
Mencipta keranda-keranda di tiap pintu keluar
Sampai banjir air mata, tak ada basuhan yang bisa dirasa
Kecuali kau masak seperlunya, sebelumnya!