Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Please, Jangan Cuek

9 September 2012   03:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:43 2229 1
“hei, berandal untuk apa kau pulang! Hiduplah saja sana di jalanan karena kami sudah tak peduli dengan mu”, teriak ibu dan kakak ku dari balik jendela rumah. Sedangkan aku, hanya terdiam saja diluar pagar tanpa sempat membuka gemboknya. Aku balik berfikir, kenapa mereka masih bersikap begitu pada ku padahal aku sudah bertobat dan mengubah semua kebiasaan buruk ku. “apakah ini hukuman Mu untuk ku Tuhan?”, lirih ku dalam hati.

Aku masih tercenung berdiri didepan pagar rumah dan sontak semprotan air dari selang menggugah ku dari lamunan. “ahhh, apa-apaan ini bu? Aku ingin pulang dan kembali kepada mu. Aku rindu kalian semua”, mohon ku pada ibu yang sedari tadi tampak murka melihat ku. “ tak ada lagi tempat untuk mu disini brandal! habiskan saja waktu mu dengan pria-pria itu sampai kau merasakan pil pahit suatu saat nanti”, tegas ibu dengan ketus. “oh Tuhan aku merasa benar-benar lemah dan tak berdaya. Inikah balasan yang Kau berikan atas semua perbuatan ku?”, aku terus bertanya-tanya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun