Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy Pilihan

Bugar dengan Latih Pikiran dan Badan

22 Juni 2020   21:01 Diperbarui: 22 Juni 2020   20:51 74 4

Satu, dua, tiga..., aku mengatur nafasku. Tarik nafas dalam hitungan satu, dua, tiga. Hembuskan perlahan-lahan. Rilekskan pikiran. Apa yang akan kulakukan hari ini?

Daftar kegiatan dan pekerjaan sudah kutuliskan semalam di agendaku. Sejak beberapa bulan lalu aku coba disiplin dalam mengatur waktu dan rencana. Memang tidak selalu berhasil. Kadang-kadang rasa malas melandaku, belum lagi sejumlah distraksi. Tapi dengan perpaduan menulis rencana di agenda, latihan meditasi, dan visualisasi, setidaknya aku bisa berlatih konsentrasi dan menjaga fokus.

Latihan pernafasan bagian dari sebuah meditasi. Ada juga yang menyebutnya latihan pikiran dan latihan mindfullness. Ketika pikiran sudah tenang, maka latihan visualisasi pun dimulai. Aku membayangkan pekerjaan hari itu yang bisa kuselesaikan. PR yang masih tertunda. Sebuah harapan. Kupilih dan kubayangkan hal tersebut tercapai. Lalu kubuka mataku dan mulai beraktivitas hari itu.

Latihan pikiran dengan latihan pernafasan dan visualisasi itu salah satu latihan untuk menjaga kebugaran. Menurutku bugar bukan hanya urusan badan tapi juga pikiran. Karena kadang-kadang rasa malas dan penyakit berawal dari pikiran. Kombinasi antara pikiran dan badan sehat akan membuat badan benar-benar prima dan siap bekerja.

Tentunya juga perlu sih memikirkan bahan bakar yaitu makanan yang sehat. Ada istilah input yang bagus akan ikut menentukan output yang juga bagus. Di sini input adalah bahan makanan yang sehat dan bergizi. Dan satu lagi yang tak kalah penting adalah cukup beristirahat.

Pada masa new normal ini aku lega kantor tempatku bekerja masih menerapkan work from home. Untuk sementara lebih baik bagiku untuk menahan diri ke luar rumah, paling-paling belanja karena beberapa tempat di sekitarku dan wilayah kantor masih masuk zona merah. Lebih baik mencegah daripada mengobati.

Agar pikiranku tetap sehat selama pandemi ini aku membayangkan situasi Indonesia ketika sudah benar-benar terbebas nantinya. Aku tidak membayangkan situasi Jakarta yang kembali macet, melainkan situasi tempat kerja yang sekelilingnya asri dan aku bisa kembali berkeliling dengan berlari.

Bagaimana dengan olah raga atau berlatih fisik? Wah aku sudah kangen sekali untuk berlari seperti kebiasaanku sebelum pandemi ini terjadi. Lari pada sore hari berkeliling danau atau dengan kiri kanan pohon yang rindang. Itu tempat berlari yang menyenangkan. Tapi lagi-lagi aku menahan diri dan hanya melakukan olah raga di rumah.

Olah raga di rumah memang terbatas dan aku coba lakukan variasi. Kadang-kadang lari di rumah bolak-balik, bikin kucing-kucing di rumah pusing. Lalu mencoba latihan tujuh menit yang terdiri dari di antaranya loncat bintang, naik turun kursi, lari cepat di tempat, skuad, push up, dan sit up. Kadang-kadang lari di tempat di halaman rumah jika jalanan depan rumah sedang sepi atau yoga.

Nah untuk yoga ini aku lakukan gerakan sebisanya dan semampuku. Aku sudah tak bisa lentur seperti dulu. Gerakan cium lutut rasanya sudah susah. Gerakan favoritku adalah kobra dan telentang karena pertanda latihan bakal selesai hahaha. Nah, saat posisi seperti tidur itulah pikiran juga jadi rileks.

Ketika melakukan latihan yoga aku suka kangen dengan komunitas yang dulu kuikuti. Latihan yoga bersama ibu-ibu yang usianya jauh di atasku. Meskipun usia mereka rata-rata sebaya dengan ibuku, mereka tetap penuh semangat berlatih. Aku kadang-kadang minder jika tidak berlatih sesemangat mereka.

Demikian juga ketika berlatih berlari. Ketika sudah malas dan lelah inginnya berjalan kaki saja. Tapi ketika melihat seseorang yang sudah berumur tapi penuh semangat aku jadi merasa malu. Aku jadi terpacu. Hemmm kalau sepatu olah ragaku baru seperti sepatu dari Toko Sepatu Jaya mungkin aku makin bersemangat melaju.

Selama stay at home ini memang menjaga badan dan pikiran tetap bugar itu yang utama agar aktivitas tetap bisa berjalan lancar. Harapanku dalam waktu dekat pekerjaan dan pendidikanku bisa berjalan seirama. Untuk itulah aku harus bisa mengelola fokus dan konsentrasi dengan tetap menjaga pikiran tetap sehat dan bugar.

Capek juga nih mengetik. Lemaskan dulu yuk jemari. Bernafas perlahan, rileks, dan bersiap untuk aktivitas lain.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun