Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bugar dengan Latih Pikiran dan Badan

22 Juni 2020   21:01 Diperbarui: 22 Juni 2020   20:51 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat masa new normal juga perlu menjaga badan dan pikiran tetap bugar (dokpri)


Satu, dua, tiga..., aku mengatur nafasku. Tarik nafas dalam hitungan satu, dua, tiga. Hembuskan perlahan-lahan. Rilekskan pikiran. Apa yang akan kulakukan hari ini?

Daftar kegiatan dan pekerjaan sudah kutuliskan semalam di agendaku. Sejak beberapa bulan lalu aku coba disiplin dalam mengatur waktu dan rencana. Memang tidak selalu berhasil. Kadang-kadang rasa malas melandaku, belum lagi sejumlah distraksi. Tapi dengan perpaduan menulis rencana di agenda, latihan meditasi, dan visualisasi, setidaknya aku bisa berlatih konsentrasi dan menjaga fokus.

Latihan pernafasan bagian dari sebuah meditasi. Ada juga yang menyebutnya latihan pikiran dan latihan mindfullness. Ketika pikiran sudah tenang, maka latihan visualisasi pun dimulai. Aku membayangkan pekerjaan hari itu yang bisa kuselesaikan. PR yang masih tertunda. Sebuah harapan. Kupilih dan kubayangkan hal tersebut tercapai. Lalu kubuka mataku dan mulai beraktivitas hari itu.

Latihan pikiran dengan latihan pernafasan dan visualisasi itu salah satu latihan untuk menjaga kebugaran. Menurutku bugar bukan hanya urusan badan tapi juga pikiran. Karena kadang-kadang rasa malas dan penyakit berawal dari pikiran. Kombinasi antara pikiran dan badan sehat akan membuat badan benar-benar prima dan siap bekerja.

Tentunya juga perlu sih memikirkan bahan bakar yaitu makanan yang sehat. Ada istilah input yang bagus akan ikut menentukan output yang juga bagus. Di sini input adalah bahan makanan yang sehat dan bergizi. Dan satu lagi yang tak kalah penting adalah cukup beristirahat.

Pada masa new normal ini aku lega kantor tempatku bekerja masih menerapkan work from home. Untuk sementara lebih baik bagiku untuk menahan diri ke luar rumah, paling-paling belanja karena beberapa tempat di sekitarku dan wilayah kantor masih masuk zona merah. Lebih baik mencegah daripada mengobati.

Agar pikiranku tetap sehat selama pandemi ini aku membayangkan situasi Indonesia ketika sudah benar-benar terbebas nantinya. Aku tidak membayangkan situasi Jakarta yang kembali macet, melainkan situasi tempat kerja yang sekelilingnya asri dan aku bisa kembali berkeliling dengan berlari.

Bagaimana dengan olah raga atau berlatih fisik? Wah aku sudah kangen sekali untuk berlari seperti kebiasaanku sebelum pandemi ini terjadi. Lari pada sore hari berkeliling danau atau dengan kiri kanan pohon yang rindang. Itu tempat berlari yang menyenangkan. Tapi lagi-lagi aku menahan diri dan hanya melakukan olah raga di rumah.

Olah raga di rumah memang terbatas dan aku coba lakukan variasi. Kadang-kadang lari di rumah bolak-balik, bikin kucing-kucing di rumah pusing. Lalu mencoba latihan tujuh menit yang terdiri dari di antaranya loncat bintang, naik turun kursi, lari cepat di tempat, skuad, push up, dan sit up. Kadang-kadang lari di tempat di halaman rumah jika jalanan depan rumah sedang sepi atau yoga.

Nah untuk yoga ini aku lakukan gerakan sebisanya dan semampuku. Aku sudah tak bisa lentur seperti dulu. Gerakan cium lutut rasanya sudah susah. Gerakan favoritku adalah kobra dan telentang karena pertanda latihan bakal selesai hahaha. Nah, saat posisi seperti tidur itulah pikiran juga jadi rileks.

Ketika melakukan latihan yoga aku suka kangen dengan komunitas yang dulu kuikuti. Latihan yoga bersama ibu-ibu yang usianya jauh di atasku. Meskipun usia mereka rata-rata sebaya dengan ibuku, mereka tetap penuh semangat berlatih. Aku kadang-kadang minder jika tidak berlatih sesemangat mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun