Di matamu aku bisa melihat bulan yang menari.
Di dalam pelukanmu terdapat musim semi yang bernyanyi.
Separuhku, kau adalah periode, tahun dan waktuku.
Di kecupmu kutemukan sungai yang mendamba rindu.
Melalui tatapanmu kau mempersunting masa depanku.
Separuhku, kita merupakan asal muasal dari satu sama lainnya.
Aku dan kamu lahir, dan berasal dari satu luka yang sama.
Dari satu ketetapan hati, kita menjadi satu, saling mengobati cedera.